spot_img

Raker Pergunu Aceh Bahas Perlindungan Hukum Terhadap Guru Dayah

0

Banda Aceh – Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdhatul Ulama (PW Pergunu) Aceh mengadakan rapat kerja (Raker) 1 tahun 2020 dalam upaya mengadvokasi perlindungan terhadap guru.

Raker yang mengambil alih penggunanya Pergunu dan guru kelas ini dirangkai dengan diskusi umum yang mengangkat tema “Perlindungan Hukum Terhadap Guru” dan berlangsung di Warkop Cek Yuke Lampineung, Banda Aceh, Sabtu, (14/3).

Salah satu pembicara, Hamdani Mustika A, SHI, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum-Advokasi Keadilan Aceh
(YLBH-AKA) dalam pembicaraannya mengatakan terkait selama ini jika ada masalah, guru selalu mencari bantuan.

“Nah, supaya kita bisa melihat posisi guru sebagai korban. Ini yang paling penting,” katanya.

Sebab, kata Hamdani Mustika, guru selalu dituntut memberikan peran idealnya dalam mendidik anak bangsa. Namun, ketika datangnya masalah, posisi guru langsung dianggap sebagai pelaku. Padahal mereka adalah korban.

Sementara itu, pemateri lainnya, Al Munzir, M.Si mengharapkan agar Pergunu Aceh dapat mengakomodir upaya perlindungan hukum kepada guru-guru dayah. Sebab, Pergunu sendiri adalah organisasi berbasis komunitas yang beranggotakan guru-guru atau alumni dayah.

“Guru dayah adalah guru seperti umumnya guru lain di sekolah. Jadi juga harus mendapatkan perlindungan hukum, ” kata Al Munzir yang juga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ini.

Dalam diskusi ini, sejumlah peserta menyorot sedikitnya upaya perlindungan hukum kepada guru-guru dayah di Aceh saat dihadapkan pada masalah.

Menanggapi sejumlah penyampaian dari peserta, pemateri lainnya dari YLBH-AKA, T. Fauzi Al Fansuri, SH mengharapkan agar guru dayah yang mengalami masalah hukum dalam mendidik anak agar dapat melapor kepada pihaknya.

“Kalau tidak ada laporan, tentu akan sulit kita advokasikan,” ujar T. Fauzi yang juga Kabid Hukum Pergunu Aceh.

Ketua Pergunu Aceh, Tgk. Muslem Hamdani, MA mengatakan,kehadiran Pergunu Aceh diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang nyata dalam upaya perlindungan guru umumnya, termasuk guru dayah.

“Selain itu, Pergunu Aceh sejak beberapa tahun terakhir juga telah mengirim 32 generasi muda Aceh untuk belajar sarjana dan Magister di Institue Kyai Haji Abdul Halim Jawa Timur dengan beasiswa dari Pengurus Pusat Pergunu,” papar Tgk Muslem.

Berkaitan dengan masukan agar Pergunu mengadvokasi keputusan hukum guru-guru dayah, pihaknya mengatakan akan mengembalikan turun ke dayah-dayah untuk upaya perlindungan hukum bagi guru dayah dengan menggandeng YLBH-AKA.

Pimpin Kembali GP Ansor Subulussalam, Baginda Perkuat Pengkaderan

0

Subulussalam – Gerakan Pemuda Ansor Kota Subulussalam menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Tahun 2020 sekaligus Konferensi Cabang GP Ansor yang diselenggarakan mulai Jum’at 28 Februari 2020 hingga Ahad 1 Maret 2020 di Balai Pengajian Rahmatul Ummah, Subulussalam.

Ansor Aceh Perkuat Konsolidasi di Perbatasan

0

Subulussalam- Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP-Ansor) Provinsi Aceh melakukan konsolidasi organisasi lewat pengkaderan Diklat Terpadu Dasar (DTD) diwilayah Subulussalam yang berbatasan langsung dengan Sumatra Utara, Sabtu, 29 Februari 2020.

Dalam keterangan tertulisnya Dewan Instruktur PW GP Ansor Aceh, Azwar A Gani menyatakan bahwa PC Subulussalam merupakan wilayah kedua diperbatasan Aceh yang melakukan konsolidasi.

“Untuk wilayah perbatasan GP Ansor mempunyai target khusus dan tugas khusus. Alhamdulilah Subulussalam daerah kedua diperbatasan yang sudah siap menerima tugas dan target khusus tersebut,” Sebut Azwar

Pembinaan aqidah bagi masyarakat di perbatasan menjadi fokus utama Pemerintah Aceh, karena kawasan tersebut rawan terjadi pendangkalan aqidah dan peredaran narkoba serta pengaruh budaya asing yang dapat merusak moralitas generasi muda Aceh.

Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Sumatra Utara, PC Ansor Subulussalam bertanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan Aswaja di Subulussalam.

“Ansor harus menjadi benteng untuk ideologi Aswaja dan pendukung program Pemerintah Aceh diperbatasan menangkal pendangkalan aqidah. Oleh karena itu Ansor harus melakukan konsolidasi internal secepat mungkin di Subulusalam” Ungkap Azwar.

Sejauh ini dari empat cabang perbatasan yang ditargetkan untuk konsolidasi oleh PW GP Ansor Aceh sudah berjalan didua cabang, Aceh Singkil dan Subulussalam. Sedangkan cabang Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara akan dilaksanakan pada bulan Maret nantinya.

“Ideologi Aswaja di perbatasan akan terus kita perkuat dengan kehadiran Ansor/Banser. Tidak ada kata gentar, tangan terkepal, kita maju kemuka”

Disamping itu juga Azwar menegaskan kendala yang selama ini dihadapi oleh juru dakwah di perbatasan. Berbagai problema dihadapi para juru dakwah dalam melakukan pembinaan terhadap masyarakat pinggiran, karena itu kajian dakwah Islamiyah perlu dilakukan guna meningkatkan kemampuan para juru dakwah dalam melakukan pembinaan aqidah umat. Ansor/ Banser juga harus ikut andil membantu. Tutup Azwar yang juga menjabat Sekretaris Pimpinan Wilayah GP Ansor Aceh.

Acara DTD GP Ansor Subulussalam itu berlangsung selama 3 hari, dibuka oleh Sekretaris Dispora Subulussalam, turut dihadiri oleh unsur PCNU Subulussalam,  Koramil Simpang Kiri,  KNPI Subulussalam, Pemuda Pancasila dan berbagai tamu undangan lainnya. []

Dayah Babur Ridha Al-Munawwarah Meuraksa Pijay Gelar Seminar Publik Deradikalisasi

0

PIDIE JAYA I NUA– Dayah Darur Ridha Al-Munawwarah Gampong Meuraksa Kecamatan Meureudu Pidie Jaya bekerjasama dengan lembaga Analisa Demokrasi Institute menggelar seminar publik deradikalisasi dengan tema:“Memperkuat Peran Lembaga Pendidikan Dayah Dalam Menangkal Paham Radikalismedan Terorisme di Indonesia”di aula Dayah tersebut, Kamis, (27/2/2020) setelah Dhuhur pada pukul 14.30-17.00 WIB.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Tgk, Muhammad Yani (Tgk Meuraksa) selaku pimpinan Dayah Darur Ridha Al-Munawwarah Gampong Meuraksa, Meureudu.

“Insya Allah seminar ini akan dilaksanakan di aula dayah Dayah Darur Ridha Al-Munawwarah, Kamis (27/2), Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman bagaimanaperan lembaga pendidikan dan dayah dapat mengantisipasi dan upaya penyadaran kolektif untuk menolak paham radikal. Kegiatan ini juga seyogya dapat menjadi upaya dalam mencari solusi yang tepat untuk menanggulangi dan mencegah paham radikalisme agar tidak semakin merebak di Indonesia,” katanya kepada nua.com, Kamis, (27/2/2020).

Sosok agamawan Pidie Jaya yang dikenal vocal dan enerjik ini menamahkan seminar deradikalisasi ini akan melahirkan rekomendasi yang bisa disampaikan ke publik agar dapat terciptanya situasi dan kondisi daerah yang kondusif.

“ Seminar ini akan di moderatori oleh agamawan muda enerjik Tgk. Muslisal Hasan (Dewan Guru darul Munawwarah Kuta Krueng) dan diisi oleh tiga pemateri masing-masing Tgk. H. Muniruddin atau akrab disapa Waled Kiran yang juga Wakil Ketua MPU Pidie Jaya dan Ketua Tastafi Pijay dengan Tema ; “Benarkah Radikalisme dan Terorisme Identik dengan Islam?dan Tudingan Terhadap Pendidikan Keagamaan (Dayah) serta Solusinya ”, Bapak AKP Rustam Nawawi (Kapolsek Kecamatan Meureudu), dengan tema; “Peran Masyarakat Dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme”. Tgk Iswadi, M. Sos, ( Kaprodi PMI IAI AI-Aziziyah Samalanga), dengan tema ;“Peran dan Sikap kalangan dayah Dalam Mencegah Terorisme”,” sambungnya.

Sementara itu Sekretarsis GP Ansor Pidie Jaya Tgk. Zaharullah, MA sangat mendukung dan menyambut baik acara ini, terlebih di Era Millenail dengan kecanggihan teknologi dan beragamnya informasi saat ini fenomena radikalisme maupun terorisme seringkali dilakukan dengan mengatasnamakan agama.

“Pada konteks Indonesia yang manyoritas penduduknya muslim, fenomena ini tentunya selalu dikaitkan dengan agama Islam. Bagi kelompok radikalis, agama dinilai tepat menjadi kendaraan untuk menjalankan aksi radikalisme agar dapat mencapai tujuannya,” lanjutnya yang juga dosen STIS Ummul Ayman Pidie Jaya.

Pernyataan hampir senada juga diungkapkan Ketua NU Pidie Jaya Tgk. Ikhwani, MA, ia menambahkan, kini faham adikalisme juga dapatdisusupi dan berkembang dalam lingkungan pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan.

“Radikalisme pada lembaga pendidikan umum atau pendidikan berciri khas keagamaan masih sangat potensial terus berkembang apabila tidak dicegah secara dini,” tutupnya yang juga alumni MUDI Mesjdi Raya Samalanga dan Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga

Jumlah Hari Puasa Rajab

0

Sebelumnya penulis telah menjelaskan tentang kesunahan puasa Rajab ditentukan berdasarkan beberapa hadits Nabi. Diucapkan adalah hadits riwayat Abi Dawud sebagai berikut:

عن مجيبة الباهلية عن أبيها أو عمها أنه أتى رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم انطلق فأتاه بعد سنة وقد تغيرت حاله وهيئته فقال يا رسول الله أما تعرفني قال ومن أنت قال أنا الباهلي الذي جئتك عام الأول قال فما غيرك وقد كنت حسن الهيئة قال ما أكلت طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَْثََُذََّذََّذََّذََّذَّ قال صم شهر الصبر ويوما من كل شهر قال زدني فإن بي قوة قال صم يومين قال زدني قال صم ثلاثة أيام قال زدني قال صم من الحرم واترك صم من الحرم واترك صم من الحرم واترك وقال بأصابعه الثلاثة فضمها ثم

Artinya, “Dari Mujibah Al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, itu akan datangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi membahas tentang Nabi yang baru saja meninggal. Ia berkata, ‘Ya Rasul, apakah bertanya mengenaliku?’ Rasul menjawab, ‘Siapakah bersedia?’

Ia menjawab, ‘Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang berlalu.’ Nabi menjawab, ‘Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).’ Ia menjawab, ‘Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.’ Nabi berkata, ‘Mengapa mau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya. ‘

Al-Bahili berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa). Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dua hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’ Nabi menjawab, ‘Berpuasalah tiga hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’

Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.’ Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya’.” (HR Abu Dawud).

Mengomentari bagian akhir redaksi hadits di atas, Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim mengatakan:

أَيْ صُمْ مِنْهَا مَا شِئْتَ وَأَشَارَ بِالْأَصَابِعِ الثَّلَاثَةِ إِلَى أَنَّهُ لَا يَزِيْدُ عَلَى الثَّلَاثِ الْمُتَوَالِيَاتِ وَبَعْدَ الثَّلَاثِ يَتْرُكُ يَوْمًا أَوْ يَوْمَيْنِ وَالْأَقْرَبُ أَنَّ الْإِشَارَةَ لِإِفَادَةِ أَنَّهُ يَصُوْمُ ثَلَاثًا وَيَتْرُكُ ثَلَاثًا وَاللهُ أَعْلَمُ  قَالَهُ السِّنْدِيُّ

Artinya, “Maksudnya, berpuasalah dari bulan-bulan mulia, apa yang engkau kehendaki. Nabi berisyarat dengan ketiga jarinya untuk menunjukkan bahwa Al-Bahili hendaknya berpuasa tidak melebihi tiga hari berturut-turut, dan setelah tiga hari, hendaknya meninggalkan puasa selama satu atau dua hari. Pemahaman yang lebih dekat adalah, isyarat tersebut untuk memberikan penjelasan bahwa hendaknya Al-Bahili berpuasa selama tiga hari dan berbuka selama tiga hari. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh As-Sindi. Wallahu a’lam,” (Lihat Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, juz VII, halaman 58).

Dari keterangan tersebut dapat dipahami, Nabi memberi petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili berpuasa di bulan-bulan mulia termasuk Rajab hendaknya tidak dilakukan secara terus-menerus. Akan tetapi diberi jeda waktu. Bisa tiga hari berpuasa, tiga hari berbuka. Atau tiga hari berpuasa berturut-turut, selanjutnya diberi jeda satu atau dua hari untuk berbuka, kemudian memulai lagi berpuasa tiga hari.

Hanya saja, petunjuk Nabi di atas bersifat kasuistik, menyesuaikan dengan kondisi penanya, sebab konteksnya penanya tergolong orang yang lemah. Petunjuk Nabi berpuasa Rajab di atas diarahkan bagi orang yang keberatan untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab. Sedangkan bagi seseorang yang kuat untuk berpuasa Rajab melebihi petunjuk Nabi di atas, maka hal tersebut adalah lebih baik baginya, sebab satu bulan penuh di bulan Rajab semuanya baik untuk dipuasai. Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami menegaskan:

قال الْعُلَمَاءُ وَإِنَّمَا أَمَرَهُ بِالتَّرْكِ لِأَنَّهُ كان يَشُقُّ عليه إكْثَارُ الصَّوْمِ كما ذَكَره في أَوَّلِ الحديث فَأَمَّا من لَا يَشُقّ عليه فَصَوْمُ جَمِيعِهَا فَضِيلَةٌ

“Ulama berkata, Nabi menerima Al-Bahili untuk meninggalkan puasa, sebab memperbanyak Sementara bagi orang yang tidak berat berpuasa, maka berpuasa di sepanjang bulan-bulan berhasil mewakili keutamaan, ”(Lihat Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, [Beirut: Darul Fikr, 1983 M], juz II, halaman 53).

Simpulannya, berpuasa Rajab tidak ada yang menentukan hari yang baik untuk dipuasai. Namun menyesuaikan dengan batas kemampuan setiap orang. Bisa satu hari, tiga hari, satu minggu, dua minggu, atau bahkan satu bulan penuh. Semoga penjelasan ini Wallahu a’lam bis shawab. (M Mubasysyarum Bih)

Ayah Nazir Mideun Jok, Sosok Istiqamah Seumeubeut dan Guru Senior MUDI Samalanga Itu Telah Pergi

0

BIREUEN I NUA.COM– Salah seorang dewan guru senior Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Bireuen, Tgk. Muhammad Nazir bin M. Ali Mideun Jok atau sering dipanggil Ayah Nazir Mideu Jok telah berpulang kerahmatullah malam ini, (malam Senin), 23/2/2020

“Innalillahi wa inna ilahi rajiun, salah seorang dewan guru senior Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, sekitar jam. 19.00 WIB malam Senin (23/2) mengadap sang ilahi di salah satu rumah sakit Banda Aceh RSU Zainal Abidin Banda Aceh karena sakit yang dideritanya,” kata Tgk H.Ismail Mideuen Geudong (Abi Mideun)  pimpinan Dayah Jok Mathlabul Ilmi (DMI) Al-Aziziyah Mideun Geudong Mesjid Raya Samalanga kepada media ini, Minggu, (23/2/2020).

Abi Mideun menyebutkan sosok Ayah Nazir satu-satunya putra daerah Mideun Jok yang masih istiqamah beut seumeubeut walaupun kesibukannya mengabdi juga untuk gampong sebagai Sekdes setempat bahkan menjadi panitia pembangunan Masjid Po Teumeuruhom.

“Seangkatan almarhum sejak dulu hingga saat ini, Ayah Nazir merupakan sosok yang istiqamah beut seumeubeut meskipun dirinya juga Sekdes setempat. Kesehariannya sangat baik dengan semua elemen masyarakat dan warga dayah MUDI Samalanga yang juga berlokasi di Mideun Jok. Dalam catatan memori sejak tahun 1990-an almarhum seumeubeut hingga kini masih status guru Dayah MUDI, ini patut diteladani dan semoga di ampumi segala dosanya dan husnul khatimah terlebih meninggal malam yang berkah ini (malam senin),” papar Abi Mideun yang juga akrab dengan almarhum.

Sementara itu salah seorang murid almarhum Tgk. Zulfadhli Matangkuli atau akrab disapa Waled Landeng menyebutkan selama beberapa bulan terakhir ini , almarhum mengalami sakit dan menjalani pengobatan di Banda Aceh..

“Jenazah almarhum dari Banda Aceh malam ini akan di pulangkan ke Mideun Jok, Samalanga, Bireuen. Insya Allah pagi Senin akan dikebumikan Gampong halaman almarhum,,” lanjut pimpinan Dayah Keumaral Al-Aziziyah Lhoksukon yang juga Sekretaris Tastafi Aceh Utara dan Ketua NU Aceh Utara.

Terakhir Waled menambahkan, kepergian almarhum di malam yang berkah dan mulia ini, semoga husnul khatimah.

“Semoga almarhum diampunkan segala dosanya terlebih kepergiannya di malam yang berkah dan mulia ini (malam senin) semoga almarhum husnul khatimah,”pinta tokoh agamawan muda itu.