spot_img

PJ Gubernur Aceh Sambut Kedatangan Ketua Umum PBNU

0

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, didampingi Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar, menyambut kedatangan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, di ruang VIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/6/2024).

Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar, yang turut mendampingi Gubernur menjelaskan, kehadiran Ketum PB NU ke Aceh dalam rangka menghadiri pelantikan Pengurus Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).

Pj. Gubernur Aceh, Bustamih Hamzah berbincang dengan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf di Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu (29/6/2024)

“Alhamdulillah, baru saja Pak Gubernur menyambut kedatangan Ketum PB NU, Pak Kyai Yahya Cholil Staquf. Kedatangan beliau ke Aceh dalam rangka menghadiri pelantikan Pengurus HUDA yang akan berlangsung besok (Minggu, 30/6),” ujar Iskandar.

Sejumlah ulama Aceh turut menyambut kedatangan Ketum PB NU, di antaranya Ketua Pengurus Wilayah NU Aceh yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Tgk Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal.

Hadir juga pengasuh Dayah Ma’ahadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Tgk Syekh Hasanoel Bashry atau yang akrab disapa Abu MUDI yang juga menjabat sebagai Mustasyar PB NU.

Selanjutnya, hadir juga pengasuh Dayah Ummul Ayman Tgk Nuruzzahri atau yang akrab disapa Waled Nu serta Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb, yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah (PB-HUDA).[]

Ketum PBNU dan PB-HUDA Akan Isi Seminar Kebangsaan “Mencari Pemimpin Ideal Untuk Aceh”

0

Banda Aceh – Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) akan menyelenggarakan seminar kebangsaan dengan tema “Mencari Pemimpin Ideal Untuk Aceh”.

Kegiatan yang terselenggara dengan kerjasama PB-HUDA dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Aceh ini direncanakan akan berlangsung pada hari Sabtu, 29 Juni 2024 di Hotel Grand Syari’ah, Lamdom Lueng Bata Banda Aceh.

Informasi tersebut disampaikan Ketua Panitia Seminar Kebangsaan, Abi Bayu (Tgk. Hasbi Albayuni) yang juga Sekjend PB-HUDA, Ahad, 23 Juni 2024.

Abi Bayu mengatakan, seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan menjelang pelantikan Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh periode 2023-2028 pada 17 Juli nantinya.

“Pada seminar kebangsaan ini hadir Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf sebagai pemateri utama dan Ketua Umum PB-HUDA, Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) sebagai pemateri kedua,” ujar Abi Bayu.

Menurut Abi Bayu, seminar ini sangat penting, karena yang dibicarakan tentang kepemimpinan yang merupakan isu hangat saat ini. Apalagi yang berbicara adalah tokoh nasional, pimpinan ormas terbesar di dunia yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

Seminar kebangsaan ini direncanakan akan dihadiri oleh 500 orang peserta yang terdiri dari Pengurus Besar (PB) dan Pengurus Wilayah (PW) HUDA sebanyak 300 peserta yang umumnya merupakan pimpinan dayah di Aceh serta undangan dari PWNU Aceh sebanyak 200 peserta.

Acara seminar kebangsaan mencari pemimpin ideal untuk Aceh ini, kata Abi Bayu, juga mengundang semua pimpinan Partai Partai Politik di Aceh, lokal dan nasional, dan juga mengundang pejabat sipil dan militer, akademisi dan pengusaha, dimana distribusi undangan mulai dilakukan sejak hari Senin.

Adapun pada pelantikan pengurus PB-HUDA sendiri pada 17 Juli 2024, direncanakan dihadiri Ketua Majelis Sufi Dunia, _Rais ‘Am Ifadliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah_ (JATMAN), anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Abah Maulana Dr ( HC) Habib Muh. Luthfi Ali bin Yahya.

 

Mahasiswa STISNU Aceh Resmi Menyandang Gelar Sarjana pada Wisuda Angkatan III Tahun 2024

0

Aceh Besar, 9 Juni 2024 – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh menggelar wisuda ketiganya yang bertempat di Aula Hotel Permata Hati, Meunasah Manyang, Kec. Ingin Jaya. Acara ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh para wisudawan, keluarga, serta tamu undangan dari berbagai instansi.

Ketua STISNU Aceh, Dr. Tgk. Muhammad Yasir, MA, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan studi Sarjana. “Ini adalah wisuda ketiga kampus STISNU Aceh. Kami berharap pendidikan bukan hanya berhenti di sini, tetapi perjalanan masih panjang ke depan. Kami berharap para mahasiswa kami juga dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam masyarakat,” ujarnya.

Ketua Yayasan Mahyal Ulum, Abu Faisal Ali, turut memberikan sambutan dan mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang diwisuda. “Ciri khas STISNU adalah mendidik mahasiswa secara akademik sekaligus mengajarkan kitab turats. Belajar kitab turats itu tidak kolot, bahkan di Selangor, Malaysia, mereka datang ke dayah-dayah di Aceh mencontoh pengajaran kitab turats di dayah kita,” ujarnya, berharap para wisudawan dapat mengembangkan kitab-kitab turats tersebut.

Orasi ilmiah pada acara wisuda ini disampaikan oleh Dr. Muslem Hamdani, yang juga Ketua Pergunu Aceh. Dalam orasinya, ia menjelaskan pentingnya menerapkan konsep rabithah dan murabithah. “Konsep rabithah dan murabhithah dalam pendidikan Islam merujuk pada hubungan spiritual dan emosional antara murid dan guru. Bukan sekadar hubungan akademik, tetapi juga mencakup aspek moral dan spiritual. Guru bukan hanya dianggap sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing spiritual dan teladan moral. Murabhithah adalah bentuk lain dari hubungan intens antara murid dan guru, yang lebih menekankan pada kedisiplinan dan pengawasan terus-menerus dalam proses belajar. Konsep ini sering diterapkan dalam tradisi tasawuf atau sufisme, di mana seorang murid berkomitmen untuk belajar dan mengikuti bimbingan seorang guru spiritual secara mendalam dan disiplin,” ujar Muslem Hamdani, seraya merujuk pada contoh figur Ketua Yayasan Mahyal Ulum, Abu Faisal “Orang yang mengaplikasikan konsep ini memiliki relasi dan koneksi dalam kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, kita berharap agar mahasiswa yang telah diwisuda tidak lupa almamaternya,” tegasnya.

Sambutan wisuda juga disampaikan oleh Prof. Saifullah dari unsur Kopertais Aceh, yang juga Wakil Rektor di UIN Ar-Raniry. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki kemampuan dasar dalam agama. “Pentingnya fiqih ditanamkan kuat, pentingnya ilmu alat seperti nahwu dan sharf untuk memahami agama. Namun, mahasiswa juga harus memiliki kepekaan terhadap tantangan masa depan, yaitu teknologi komunikasi dan informasi. Dunia digital adalah tantangan yang harus siap dihadapi oleh para mahasiswa,” jelasnya.

Prosesi wisuda berjalan khidmat, dimulai dengan pemanggilan para mahasiswa sejumlah 84 orang dari kedua prodi, yaitu Hukum Kekuarga Islam dan Program studi Hukum Ekonomi Syari’ah. Parawisudawan dipanggil satu persatu dimulai dari yang memperoleh predikat Istimewa dan Baik Sekali, kemudian dilanjutkan dengan penyematan tanda kelulusan oleh senat STISNU Aceh. Acara ini menjadi momen bersejarah dan penuh makna bagi para wisudawan dan keluarga mereka.

Dakwah Ramadan, Lembaga Dakwah PBNU Kirim Dai Internasional ke 5 Negara

0

 

 

 

Jakarta – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) mengirimkan para dai ke lima negara, yakni Taiwan, Hong Kong, Timor Leste, Australia, dan New Zealand

Acara seremonial pelepasan dai internasional digelar di Aula Lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/3/2024). Pelepasan dihadiri Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Kyai Qohari Cholil, Sekretaris LD PBNU KH. Nurul Badruttamam beserta jajaran.

Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU KH. Nurul Badruttamam menjelaskan, kegiatan yang mengusung tema “Memenangkan Ramadan – Dakwah NU Mendunia”, itu merupakan wujud nyata NU untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

“Kami ingin menyebarkan nilai-nilai Islam NU yang rahmatan lil alamin, moderat, toleran, dan inklusif, serta membangun hubungan antarumat beragama yang erat di berbagai negara, termasuk Taiwan, Hong Kong, Timor Leste, Australia dan New Zealand” tutur dia.

Sebanyak 11 Da’i akan dikirim ke sejumlah negara yang telah ditentukan. Mereka yang terpilih merupakan dai yang telah menyelesaikan tahapan seleksi, sebelum akhirnya diterbangkan ke sejumlah negara dalam misi dakwah.

“Hampir mayoritas para dai ini memang ahli di bidangnya masing-masing terutama di dakwah gitu ya dan backgroundnya dari mayoritas dari pesantren dan lulusan dari Timur Tengah gitu dan sangat mumpuni,” paparnya.

Kyai Nurul yakin bahwa dengan pendekatan yang moderat, inklusif, dan penuh kasih sayang ala dakwah NU dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan dunia yang lebih damai dan toleran.

Menurutnya, dalam konteks globalisasi dan interaksi antarbangsa yang semakin intensif, LD PBNU berkomitmen menjadi pelopor dalam menjangkau umat manusia dengan pesan-pesan kebaikan Islam. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarumat beragama, mempromosikan perdamaian, dan menginspirasi masyarakat di berbagai negara untuk menjalani kehidupan yang harmonis.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk memperluas jangkauan dakwah NU dan memperkuat posisinya sebagai agen perdamaian. Dengan kegiatan ini, diharapkan materi dakwah berupa ceramah, kajian, dan literatur Islam moderat dapat menjangkau masyarakat lebih luas.

“Selain itu, terjalinnya jaringan kemitraan antaragama dan pengenalan lebih lanjut terhadap NU sebagai organisasi Islam yang berkomitmen pada nilai-nilai perdamaian dan toleransi menjadi output penting yang diharapkan dari inisiatif ini,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Kyai Qohari Cholil menyambut baik kolaborasi dengan LD PBNU untuk mengirimkan belasan dai dalam program safari dakwah ke luar negeri.

Menurut Kyai Qohari, program ini sangat penting bagi Muslim, khususnya Nahdliyin yang bekerja di negara minoritas Muslim seperti Hong Kong dan Taiwan. “Para PMI ini sangat haus akan siraman rohani Islam,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan bahwa kerja sama ini bukanlah hal baru, sebelumnya telah terjalin kolaborasi dengan LD PBNU sejak tahun 2023. “Alhamdulillah, untuk tahun 2024 ini, negara tujuan pengiriman menjadi lebih beragam,” tambahnya.

Qohari menambahkan, LAZISNU mendukung program ini dengan berkolaborasi bersama Kitabisa.com sebagai platform crowdfunding dan Bukalapak. “Kita didukung oleh berbagai mitra yang mendukung untuk mensukseskan program ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kyai Qohari menegaskan komitmen LAZISNU untuk terus mendukung LD PBNU dalam menjalankan program-programnya. “Kita support apa yang diperlukan oleh LD PBNU. Kita membantu menyukseskan program-program yang dijalankan oleh LD PBNU,” tutupnya.

Sebagai informasi, sebelum pemberangkatan, para dai akan menerima pembekalan yang dilaksanakan selama dua hari, tanggal 14-16 Maret 2024. Adapun beberapa materi yang disampaikan meliputi fiqih aqoliyat, dakwah berbasis filantropi, kepenulisan yang baik dan menarik dari sebuah perjalanan, ahlussunnah wal jamaah, medan dakwah dan persebaran komunitas Muslim di luar negeri, dan kaopenidah-kaidah dalam kepenulisan.

Lembaga Dakwah PBNU dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Aceh Teken Kerjasama Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Professional

0

Eror: Formulir kontak tidak ditemukan.

Banda Aceh – Lembaga Dakwah PBNU dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Islam (UIN) Ar-Raniry Aceh hari ini menandatangani perjanjian kerjasama untuk menyelenggarakan sertifikasi pembimbing manasik haji professional.

“Hal ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas layanan bimbingan manasik haji di Indonesia dengan meningkatkan kualitas, standar, dan profesionalisme pembimbing manasik haji di Indonesia.” terang sekretaris Lembaga Dakwah PBNU (LD PBNU), Nurul Badruttamam pasca penandatangan perjanjian kerjasama di Banda Aceh, Rabu (28/2/2024).

Dikatakan Nurul Badruttamam, bahwa tujuan dari diselenggarakannya perjanjian kerjasama ini adalah untuk meningkatkan kualitas, keativitas, dan integritas pembimbing manasik haji. “Perjanjian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas, meningkatkan kreativitas, dan meningkatkan integritas pembimbing manasik haji, memungkinkan mereka untuk memberikan layanan profesional yang memenuhi kebutuhan jamaah haji.” kata pria yang akrab dipanggil Kyai Nurul.

Menurutnya, melalui sertifikasi ini, pembimbing haji akan diberikan pengakuan atas profesionalitas mereka, serta perlindungan hukum yang diperlukan untuk melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan kewenangan mereka dalam memberikan bimbingan manasik haji sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Selain itu, perjanjian ini juga bertujuan untuk memberikan standar kompetensi bagi pembimbing manasik haji, sehingga mereka dapat memberikan jaminan kualitas pelayanan bimbingan manasik haji yang konsisten dan berkualitas.

 

Lembaga Dakwah PBNU dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Aceh, lanjut Nurul, akan menjadi mediasi bagi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam mewujudkan penjaminan mutu bagi pembimbing manasik haji, baik yang berada di lingkungan pemerintah maupun masyarakat. Melalui perjanjian ini, akan diimplementasikan regulasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji.

“Kami sangat bersemangat dengan kerjasama ini karena kami percaya bahwa peningkatan kualitas pembimbing manasik haji adalah langkah penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada jemaah haji. Dengan standar kompetensi yang jelas, kami yakin bahwa pembimbing manasik haji akan dapat melaksanakan tugas mereka dengan lebih profesional.” Pungkasnya.

Sementara itu, Dekan fakultas dakwah dan komunikasi UIN Ar-raniry Aceh, Kusumawati Hatta menyebut bahwa pihaknya menyambut baik adanya inisiatif untuk meningkatkan profesionalisme pembimbing haji.

“Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif ini untuk meningkatkan profesionalisme pembimbing manasik haji di Indonesia. Dengan adanya sertifikasi ini, kami berharap para pembimbing manasik haji akan semakin terampil dan berkualitas dalam memberikan bimbingan kepada jamaah haji, sehingga pengalaman mereka dalam menjalankan ibadah haji akan menjadi lebih bermakna dan lancar.” Tandasnya.

Selain kerjasama penyelenggaraan sertifikasi pembimbing haji, rencananya kerjasama ini juga akan menyasar penulisan buku praktik dakwah serta peta dakwah di Aceh.

Sebelumnya kegiatan sertifikasi pembimbing haji telah terselenggara atas prakarsa kerjasama antara UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan UIN Sunan Ampel Surabaya. Rencananya kegiatan ini akan terus disemai dan diseminasi di seluruh nusantara.[]

Ketua PCNU Kota Banda Aceh: Kuatkan Fondasi PGMNI

0

Banda Aceh – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banda Aceh, Tgk. Rusli Daud, S.H.I., MA, menyampaikan pesan penting tentang peran PGMNI dalam mengatasi isu-isu kontemporer di dunia pendidikan.

Pesan itu disampaikan Waled Rusli, sapaan akrab Tgk. Rusli Daud, saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Daerah Punggawa Madrasah Nasional Indonesia (PD-PGMNI) Kota Banda Aceh di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh pada Kamis, 22/2/2024.

Waled Rusli menekankan bahwa program pendidikan PGMNI harus mampu mengatasi tantangan moral remaja dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan kerjasama antara guru, orang tua, dan masyarakat. Ia berharap agar PGMNI Kota Banda Aceh dapat menjadi penggerak perubahan dalam dunia pendidikan di Banda Aceh dan menjadi contoh bagi daerah lain.

Lebih lanjut dan tausiyahnya pada akhir acara pelantikan Waled menggarisbawahi pentingnya peran organisasi keagamaan dalam membentuk karakter siswa melalui pendidikan yang kolaboratif dan berorientasi pada solusi. “Program PGMNI harus mengarah pada program pendidikan mengatasi isu kontemporer seperti persoalan dekandesi moral remaja dan juga masalah kualitas pendidikan,” ujarnya

Adapun PCNU Kota Banda Aceh menjadi Dewan Pembina dalam struktur organisasi PGMNI Kota Banda Aceh.

Pelantikan ini menandai komitmen PCNU Kota Banda Aceh dalam mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini melalui kerjasama dengan PGMNI.

“Sebagai suatu organisasi profesi, maka penting sekali penguatan fondasi. Kemudian tingkatkan aktualisasinya. Dengan kata lain dalam menguatkan fondasi pendidikan, kita perlu meningkatkan aktualisasi potensi yang ada,” tambahnya.

Prosesi pelantikan berlangsung khidmat. Ketua PW PGMNI Aceh, Ismaidar melantik Ketua PDPGMNI, Zulfahmi, dan seluruh pengurus. Acara ini dihadiri oleh Kankemenag Banda Aceh dan jajarannya, Staff Ahli Walikota Banda Aceh, Dinas Pendidikan Banda Aceh, Dinas Pendidikan Dayah Banda Aceh, dan pejabat daerah lainnya.[]