spot_img

17 Lembaga PWNU Aceh Masa Khidmah 2021-2026 Resmi Dikukuhkan

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, Tgk Faisal Ali mengukuhkan 17 lembaga PWNU Aceh masa khidmah 2021-2026. Pengukuhan itu dilaksanakan di Aula Asrama Haji, Banda Aceh, Rabu, 22 November 2023.

Adapun lembaga PWNU Aceh yang dikukuhkan adalah, Rabithah Ma’ahid al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) dan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi).

Kemudian, Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU), Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) dan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam)

Selanjutnya, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) dan Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU).

Lalu, Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU).

Serta, Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU).

“Pengukuhan ini adalah lembaran awal bagi para lembaga yang telah dikukuhkan,” kata Abu Faisal dalam sambutan.

Faisal meminta lembaga yang dilantik itu agar melakukan aksi sesuai dengan tupoksi masing-masing. Menurutnya, fungsi lembaga ini menjadi jembatan terkecil dalam rangka program-program yang ada di tingkat pusat ke daerah.

“Untuk pola kerja di PBNU yang ada sekarang ini tentu sudah berubah, jadi pengurus dalam komposisi PBNU tidak lagi melakukan kerja-kerja nyata tetapi yang kerjanya dari lembaga-lembaga yang dibentuk oleh Pengurus Besar itu sediri. Demikian juga di tingkat PW dan PC, ” katanya.

Program itu, kata Abu Faisal, diakomotifkan dilahirkan oleh PBNU. Akan tetapi yang menjalankan seluruhnya dari lembaga-lembaga yang ada di pusat.

“Lembaga yang kita kukuhkan tadi kami sangat beryakinan bahwa lembaga-lembaga ini akan berkembang susuai tupoksi masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Pj. Gubernur Aceh, Achmad Maezuki, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Musmulyadi, menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PWNU Aceh yang telah banyak berperan, tidak hanya menyampaikan risalah agama, melainkan juga telah berperan sebagai katalisator dan memberikan kontribusi positif bagi Aceh, hampir di seluruh bidang pembangunan.

“Kami berharap agar PWNU Aceh terus menjadi mitra strategis untuk mengawal setiap kebijakan pembangunan pemerintah,” kata Pj. Gubernur. Perlu diketahui, kata Achmad Marzuki, bahwa dalam konteks sosial, kultur dan politik masyarakat Aceh saat ini, keharmonisan dan kebersamaan merupakan asas utama untuk keberlangsungan pembangunan.

“Maka, para ulama dipastikan memiliki peran yang sangat penting sebagai subjek dalam membangun masyarakat Aceh yang dikenal sangat religius dan telah memiliki hak untuk menerapkan Syariat Islam secara kaffah,” ujarnya.

Minggu Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Terkini

spot_img
spot_img

Minggu Ini