Takengon – Pj. Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, M.Si., yang diwakili oleh Kepala Dinas Syari’at Islam, Zahrul Fajri, S.Ag., M.H., membuka secara resmi Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama (Mukerwil NU) Aceh di Takengon, pada Senin, 2/12/2024.
Kegiatan ini diikuti Para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, Badan Otonom dan Lembaga-lembaga dalam lingkup PWNU Aceh, dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dari 23 kabupaten/kota se-Aceh. Mukerwil kali mengusung tema Transformasi Organisasi, Mengokohkan Khidmat NU di Aceh. Pada saat pembukaan juga ikut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, yang sekaligus menjadi narasumber.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Syariat Islam, Pj. Gubernur Aceh menyampaikan empat harapannya untuk NU Aceh. Yaitu, teruslah memperkuat peran dalam dunia pendidikan, teruslah mendorong pemberdayaan ekonomi umat, agar mengokohkan moderasi beragama, dan mengoptimalkan dakwah digital.
Khusus untuk dakwah digital, Pj. Gubernurr menegaskan: “dakwah tidak lagi terbatas pada mimbar, tetapi juga harus mampu menjangkau hati dan pikiran umat melalui media sosial dan platform teknologi lainnya.” Ini penting. “Dengan pendekatan yang santun dan berwawasan, pesan-pesan keislaman dapat lebih luas diterima oleh berbagai kalangan,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Abu Faisal Ali, selaku Ketua PWNU Aceh, dalam sambutannya mengatakan: “Mukerwil ini dilakukan untuk konsolidasi internal organisasi NU di Aceh dalam rangka menyahuti gerakan penataan organisasi oleh PBNU.” Bahwa semua pengurus NU, baik di tingkat wilayah maupun daerah harus menyiapkan diri untuk terus eksis dengan manajemen organisasi NU yang modern.
Pada kegiatan yang berlangsung selama 3 hari, 2-4 Desember 2024, juga menghadir beberapa narasumber yang kompeten, yaitu Waled Nuruzzahri, yang sering disapa Waled Nu, Abu Faisal Ali, Iskandar Zulkarnain, Ph.D, dan Al Munzir.[]